Satupilar.com | Aceh Tamiang Bupati Aceh Tamiang, Irjen Pol. (P) Drs. Armia Pahmi, MH, memastikan dukungan penuh untuk pembangunan pabrik kulit berbahan jamur yang diinisiasi MYCL dan Forum Konservasi Leuser (FKL) di Aceh Tamiang.
Bupati Armia menegaskan bahwa kehadiran investasi seperti ini sangat membantu daerah di tengah keterbatasan anggaran daerah yang saat ini hanya tersisa 20 persen setelah sebagian besar APBK digunakan untuk belanja pegawai.
“Kita membuka pintu selebar-lebarnya untuk investor. Ini sangat membantu karena infrastruktur tidak bisa kita harapkan banyak dari APBK saat ini,” ujar Bupati Armia, Kamis (24/7/25).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati juga menekankan bahwa kehadiran pabrik ini akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Aceh Tamiang serta mendorong geliat ekonomi lokal. Beliau berharap agar perusahaan dapat memprioritaskan masyarakat lokal sebagai tenaga kerja saat pabrik ini beroperasi.
Dalam presentasi bersama MYCL, Bupati Armia mengapresiasi kualitas kulit berbahan jamur yang ternyata memiliki ketahanan api lebih baik dibandingkan kulit sapi. “Kulit jamur ini sudah diuji tahan api dan kualitasnya sangat baik. Ini adalah inovasi luar biasa,” ungkapnya.
CEO MYCL, Adi R. Nugroho, menjelaskan kualitas kulit jamur tinggi karena dinding sel mycelium mengandung chitin, protein, dan polisakarida yang dapat menekan api saat terbakar. Tingginya kualitas ini membuat permintaan pasar dunia terhadap kulit jamur sangat tinggi, termasuk dari Amerika Serikat dan Inggris.
MYCL optimis pembangunan pabrik di Aceh Tamiang dapat memenuhi kebutuhan pasar global dengan tetap melibatkan petani lokal dalam rantai produksinya. Saat ini FKL telah membina lebih dari 2.200 petani bersertifikasi ISPO/RSPO untuk memastikan bahan baku berkelanjutan tersedia secara konsisten.
Menariknya, hasil penjualan produk kulit ini akan dialokasikan kembali untuk kegiatan konservasi lingkungan, serta setiap produk akan membawa narasi tentang kekayaan biodiversitas Aceh Tamiang seperti badak, orangutan, dan tuntong laut sebagai identitas daerah
“Langkah ini bukan hanya membangkitkan ekonomi Aceh Tamiang, tetapi juga membantu melestarikan lingkungan dan mengangkat nama daerah kita ke pasar dunia,” pungkas Bupati Armia Pahmi.