Satupilar.com | Aceh Timur Idi Rayeuk Dugaan praktek korupsi,kolusi dan nepotisme (KKN) yang terjadi dalam kegiatan lomba sekolah bersih dan lomba sekolah sehat tahun anggaran 2024 beberapa waktu lalu belum munai titik terang,kini dugaan praktek haram tersebut kembali terjadi dalam kegiatan pelatihan UKS Untuk Sekolah Dasar yang diprakarsai oleh Kasi Sarana Dan Prasarana (Sapras) Pembinaan Sekolah Dasar (PSD) Disidikbud Aceh Timur.”Kamis (21 Nov 2024).
Kegiatan pelatihan UKS Untuk Sekolah Dasar yang dilaksanakan di SDN 1 Nurussalam pada Senin 18 November 2024,dalam kegiatan pelatihan tersebut Disdikbud Aceh Timur melibatkan Pihak Puskesmas Nurussalam sebagai Pemateri,jumlah peserta pelatihan lebih kurang dihadiri 150 guru UKS dari sekolah dasar se-Aceh Timur dangan pagu anggaran 100.000.000. Bersumber dari APBK.
Dugaan adanya praktek KKN dalam kegiatan tersebut,berawal dari lokasi pelaksanaan kegiatan yang terkesan disembunyikan dari awak Media sehingga menimbulkan tanda tanya,apalagi lokasi kegiatan yang ditentukan dimana kepala Puskesmas yang dilibatkan dalam kegiatan pelatihan itu merupakan suami dari MY.”
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Alokasi anggaran 100.000.000 terlalu mubazir untuk kegiatan pelatihan UKS tersebut,dimana peserta hanya diberikan snak berupa kue dan air mineral yang dikemas dalam kotak dengan harga lebih kurang 10.000,tentunya sisa anggaran dinikmati oleh Panitia pelaksana yakni dan ibuk maya dan atasannya dengan meraup keuntungan besar dari anggaran pelatihan UKS tersebut.
Entah kenapa,sosok MY begitu ditakuti dilingkungan Dinas Pendidikan begitu pula oleh atasannya,meskipun hampir setiap kegiatan yang prakasi olehnya sering bermasalah,namun dirinya tidak pernah diberikan sanksi,seperti Kegiatan Lomba Sekolah Bersih Dan Sekolah Sehat yang pernah diberitakan oleh sejumlah media online,bahkan saat itu kepala dinas berjanji akan menindak lanjuti persoalan dugaan KKN tersebut,sayangnya sampai saat ini Janji kepala Disdikbud Aceh Timur tak kunjung tertepati.”
Pemerhati Pembangunan dan sekaligus staf dinas pendidikan dan kebudayaan Aceh Timur Munawir mengatakan kepada media ini dan Ia sangat mendukung langkah aparat penegak hukum (APH) untuk menyelidiki dugaan korupsi bermodus pelatihan guru, bagi Saya cetus Munawir sebagai masyarakat Aceh Timur sikat tuntas mafia yang ada di dinas pendidikan dan kebudayaan Aceh Timur.”terang Munawir.
Munawir juga menambahkan dan berharap serta mendesak APH untuk menyelidiki dan mengusut terkait kegiatan pelatihan tersebut. Ia menyebutkan bahwa sudah sering kali terjadi di lingkungan Dinas pendidikan Aceh Timur
Modus pelatihan guru tetapi nyatanya kuat dugaan telah terjadi praktek korupsi , dan diduga oknum yang sama juga pernah melaksanakan kegiatan pelatihan di tahun yang sama bahkan MY diduga mengutip uang perkepala sekolah sebesar Rp 300 (tiga ratus ribu rupiah) tetapi acara tersebut dilaksanakan dalam waktu 3 jam saja.”ungkap Munawir
Lebih lanjut Munawir meminta dan sangat berharap kepada Plt kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Aceh Timur, harus segera mengambil sikap untuk evaluasi oknum MY yang bekerja di bidang sarana dan prasarana tersebut
Nama baik dinas pendidikan tentunya harus di utamakan, Jangan membiarkan korupsi dan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi semata, serta jangan sampai pelaku korupsi di biarkan merajalela di dinas pendidikan khususnya di Aceh Timur,”demikian pungkas Munawir mantan aktivis tahun 2003 tersebut kepada Media ini.
Plt.Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Aceh Timur H. M. Ikhsan Ahyat, S.STP, M.AP, SAAT dikonfirmasi mengatakan, Saya menunggu laporan dari KPA dan Pelaksana kegiatan, kalau ada anggaran yg belum di serap dan tidak dapat dipertanggung jawabkan, sesuai aturan akan menjadi Silpa dan dikembalikan ke KAS Daerah terkait adanya dugaan KKN dirinya mengaku akan dan mendalami dan jika terbukti maka akan diproses sesuai dengan aturan.”ujarnya.