Satupilar.com | Komisioner Panwaslih Aceh Fuadhi mengadakan kegiatan Sosialisasi Netralitas Perangkat Desa dalam rangka Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota tahun 2024. Acara ini digelar di Aula Hotel Safira Kota Sigli dan dihadiri oleh 60 orang perangkat Desa dari berbagai wilayah di Kabupaten Pidie serta 3 pemateri yaitu Bapak Waka Polres Pidie,Sekda Pidie serta Pasi Intel Kodim 0102 Pidie,Sabtu Pagi jam 09:00 WIB,26 Oktober 2024.
Acara Sosialisasi dibuka oleh PJ Sekretaris Daerah(Sekda) Kabupaten Pidie Jufrizal,dalam sambutannya menyampaika peran Geusyik dan masyarakat dalam partisipasi pengawasan pada pemilihan serentak 2024 sangat penting,”ujarnya
Fuadi Yusuf Komisioner Provinsi Aceh,menekankan pentingnya peran perangkat desa dalam menjaga netralitas selama proses pemilu demi menjaga kepercayaan publik dan memastikan jalannya pemilu yang aman damai dan demokratis,kami mengimbau agar seluruh perangkat desa tidak terlibat dalam politik praktis juga wajib turut serta dalam menjaga wilayah masing-masing,” katanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada perangkat desa mengenai peraturan yang mengharuskan mereka bersikap netral selama tahapan pemilu berlangsung. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Pemilu yang mengatur netralitas aparatur negara,termasuk perangkat desa, untuk tidak berpihak pada pasangan calon manapun.
Waka Polres sebagai pemateri juga menyampaikan pentingnya sinergi antara perangkat desa,masyarakat dan aparat keamanan untuk menjaga kondusifitas wilayah. “Kami dari jajaran Polres Pidie siap bekerja sama dengan perangkat desa dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama tahapan pemilu agar masyarakat merasa aman dan nyaman dalam menggunakan hak pilihnya,”Ungkapnya
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman perangkat desa mengenai tugas dan tanggung jawab mereka selama pelaksanaan pemilu serentak 2024, serta mendorong terciptanya pemilu yang bebas dari kecurangan dan intimidasi.