Satupilar.com | Aceh Tamiang Senin (1/9/25) petang, menjelang pergantian hari. Aroma lumpur payau masih terasa, karena hujan menyiram bumi nyaris seharian. Namun, suasana di Kampung Sungai Kuruk III, Kecamatan Seruway, begitu haru. Warga berkerumun menyaksikan rombongan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang tiba di sebuah rumah sederhana. Di dalamnya, seorang bayi mungil berinisial MAF berusia 2,5 bulan, terbaring lemah dalam ayunan.
Bayi itu tengah berjuang melawan sakit. Dari hasil pemeriksaan dokter, MAF dicurigai mengalami gangguan pencernaan bawaan lahir sehingga tubuhnya tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik. Akibatnya, kondisi gizi pun menurun drastis.
Hari itu MAF tidak sendiri. Ada AZ (2,5 bulan) bayi dari satu keluarga lainnya yang juga membutuhkan penanganan medis serius. Kedua bayi itu kemudian dijemput langsung oleh Bupati Aceh Tamiang, Irjen Pol (P) Drs. Armia Pahmi, MH, bersama Ketua TP-PKK Kabupaten, Ny. Yuyun Armia, untuk dibawa ke RSUD Muda Sedia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami ingin memastikan pelayanan kesehatan terbaik bagi bayi-bayi ini. Tidak boleh ada warga yang dibiarkan berjuang sendiri menghadapi persoalan kesehatan. Saya bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang menanggung penuh seluruh biaya perawatan,” tegas Bupati Armia di hadapan keluarga pasien.
Sebelum diberangkatkan, Bupati Armia memerintahkan Direktur RSUD, dr. Andika Putra, agar memberikan pelayanan intensif. Hingga saat ini, Selasa (2/9/25) MAF berada di ruang perawatan khusus anak. Rencananya, ia akan dirujuk ke RSUZA Banda Aceh, menunggu ketersediaan ruang intensif di sana.
Disebutkan Bupati Armia, Kasus MAF dan AZ bukan hanya soal bayi yang sakit, tetapi menjadi alarm penting tentang rentannya balita menghadapi gizi buruk. Bupati Armia turut mengingatkan, peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pemantauan sejak masa kehamilan hingga anak lahir. Karenanya, ia memerintahkan agar Kepala Puskesmas, Bidan Desa, Datok Penghulu, dan Camat berperan aktif melakukan pengawasan, bahkan bila perlu door to door ke rumah warga.
“Kita harus menekan angka gizi buruk sekecil mungkin. Pemantauan kesehatan ibu hamil dan balita harus menjadi prioritas, terutama bagi keluarga prasejahtera,” ujar Bupati Armia.
Kepedulian pemerintah ini disambut baik oleh masyarakat. Rahim, Datok Penghulu Kampung Sungai Kuruk III, mengucapkan terima kasih atas langkah cepat Bupati yang hadir langsung menjenguk warganya. “Kehadiran Bupati dan Ibu Ketua TP-PKK memberi semangat bagi keluarga pasien. Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan,” ucapnya.
Langkah nyata Bupati Armia dan Ny. Yuyun Armia ini mencerminkan keseriusan pemerintah daerah memerangi stunting dan gizi buruk. Tidak hanya menyelamatkan bayi yang sedang sakit, tetapi juga memastikan sistem kesehatan kampung bergerak aktif, mendeteksi lebih dini, dan memberi pendampingan kepada ibu hamil serta keluarga balita.
Dengan strategi ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang berharap generasi mendatang tumbuh lebih sehat, cerdas, dan kuat, sebagai pondasi pembangunan daerah yang lebih baik.