Eksekusi 17 Rumah di Jalan Gandhi Medan Ditunda, Gerindra Turun Tangan Mediasi

- Redaksi

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:47

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Satupilar.com | Medan Eksekusi terhadap bangunan yang dihuni oleh 17 Kepala Keluarga (KK) di Jalan Gandhi, Medan, oleh Pengadilan Negeri Medan resmi ditunda, Kamis (12/12).

Penundaan ini terjadi setelah adanya permintaan mediasi dari DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut), khususnya Fraksi Gerindra, yang merespons pengaduan warga. Sesuai kesepakatan mediasi dilakukan Sabtu (14/12).

Penundaan eksekusi ini sebelumnya diwarnai perdebatan antara kuasa hukum pemohon eksekusi yang bersikeras agar eksekusi dilakukan hari ini, Kamis, dengan kuasa hukum pihak termohon yang meminta penundaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, warga yang menolak eksekusi menggelar aksi protes dengan membentangkan poster-poster di jalan.

Merry Amelia sering disapa ayin, Bendahara Partai Gerindra Sumut, mengatakan, turunnya sejumlah pengurus dan anggota DPRD Sumut dari Fraksi Partai Gerindra pada eksekusi hari ini adalah tindak lanjut dari aduan masyarakat.

“Kami menerima aduan dari warga pada Rabu lalu. Mereka mengeluhkan rencana eksekusi rumah yang mereka tempati selama 50 tahun,” ujarnya.

 

Merry mengatakan mediasi akan dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (14/12) pukul 10.00 WIB di DPRD Sumut.”Kami belum mempelajari detail kasus hukumnya, jadi belum bisa memastikan siapa yang benar. Kami hanya berharap hasil mediasi nanti bisa memberikan solusi terbaik bagi kedua belah pihak,” bebernya.Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Ikrimah Hamidi, menekankan, pihaknya hadir untuk mencegah konflik besar“Kami tidak memihak, hanya mencari jalan keluar yang adil,” katanya.

Mediasi akan melibatkan sejumlah anggota DPRD dari Fraksi Gerindra, termasuk pengurus partai di tingkat provinsi, kabupaten/kota, serta tokoh masyarakat.Sri Hayati, kuasa hukum warga, menyatakan bahwa pelaksanaan eksekusi memiliki sejumlah kejanggalan.“Prosedurnya salah. Mereka bahkan tidak memiliki surat tugas untuk pengamanan. Selain itu, batas-batas tanah dalam putusan juga tidak jelas, sementara proses hukum kasasi masih berjalan,” jelasnya.

Baca Juga:  Presiden Prabowo Pimpin Upacara Parade Senja dan Penurunan Sang Merah Putih di Akademi Militer Magelang

Ia menegaskan bahwa lahan tersebut merupakan tanah negara, dan pemohon eksekusi tidak memiliki hak atasnya.”Sebagian warga memiliki bukti kepemilikan, sementara yang lain membayar pajak secara rutin. Berdasarkan hukum agraria, warga yang menguasai tanah selama puluhan tahun memiliki hak untuk mengajukan sertifikat,” tambahnya.

Kuasa hukum pemohon eksekusi, Chandra Galingging, menegaskan bahwa putusan pengadilan telah berkekuatan hukum tetap.“Kami sudah melalui seluruh tahapan anmaning (peringatan) hingga tiga kali. Upaya hukum perlawanan oleh pihak termohon juga telah ditolak di tingkat Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi,” ujarnya.

Namun, atas permintaan DPRD, pihaknya sepakat untuk menunda eksekusi hingga Sabtu mendatang.“Jika mediasi tidak membuahkan hasil, eksekusi akan tetap dilanjutkan,” tegasnya. Sengketa tanah di Jalan Gandhi telah berlangsung selama puluhan tahun, dengan sejarah hukum yang kompleks. Konflik ini berakar dari persoalan hak sewa dan jual beli yang melibatkan beberapa pihak sejak tahun 1950-an.Warga berharap mediasi yang akan digelar Sabtu mendatang dapat memberikan kejelasan dan menghindarkan mereka dari pengosongan lahan.Tokoh masyarakat yang juga Ketua Roda Kebajikan Sumut, Fenny Goh, menilai kehadiran DPRD dan tokoh-tokoh lainnya memberikan harapan baru.”Kami ingin masalah ini diselesaikan tanpa merugikan warga yang telah tinggal di sini selama lebih dari 50 tahun,” tutupnya.

Tampak hadir Anggota DPRD Sumut Pintor Sitorus, Ediromansyah, dan Ajie Karim, Benny Sihotang dan Budi.Ada juga anggota DPRD Binjai dari Gerindra Ronggur Rajadolly, dan anggota DPRD Deliserdang Muhammad Daniel Ginting dan Wakil Ketua Gerindra Ikrimah Hamidy. Hadir juga petinggi PDIP Sumut Brilian Moktar dan Bobi Lim. Ketua Dharmapala Sumut dan Dharmapala Medan

Ss

Berita Terkait

Polres Aceh Timur Gelar Pemeriksaan Anggota Pemegang Senpi
Kapolda Aceh Resmikan Gedung Baru Polsek Mutiara Timur
Polres Pidie Jaya Resmikan Kampung Bebas dari Narkoba ke-4 di Gampong Pulo Lhok, Kecamatan Ulim
Babinsa Koramil 11/Bandar Baru : Bantu Optimalkan Sistem Irigasi Petani.
Lapas Perempuan Sigli Gelar Upacara Peringatan Hari Ibu dengan Petugas Upacara Perempuan
Operasi Lilin Seulawah 2024: Sinergi Personel Gabungan Polres Pidie Jaya Pastikan Arus Lalu Lintas Lancar dan Aman
wartawan Harus Menghormati Privasi dan Kesepakatan
Presiden Prabowo Tegaskan Pentingnya Persatuan dan Kolaborasi Ekonomi dalam KTT D-8
Berita ini 3 kali dibaca
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Senin, 23 Desember 2024 - 13:35

Polres Pidie Jaya Pastikan Kesiapan Optimal dalam Operasi Lilin Seulawah 2024

Senin, 23 Desember 2024 - 13:02

Polres Aceh Timur Gelar Pemeriksaan Anggota Pemegang Senpi

Senin, 23 Desember 2024 - 13:00

Kapolda Aceh Resmikan Gedung Baru Polsek Mutiara Timur

Senin, 23 Desember 2024 - 08:26

Komitmen Kapolres Pidie Jaya: Apel Penghargaan dan Pemeriksaan Senpi untuk Profesionalisme Polri ‎

Senin, 23 Desember 2024 - 01:10

Babinsa Koramil 11/Bandar Baru : Bantu Optimalkan Sistem Irigasi Petani.

Minggu, 22 Desember 2024 - 05:28

Lapas Perempuan Sigli Gelar Upacara Peringatan Hari Ibu dengan Petugas Upacara Perempuan

Sabtu, 21 Desember 2024 - 16:39

Operasi Lilin Seulawah 2024: Sinergi Personel Gabungan Polres Pidie Jaya Pastikan Arus Lalu Lintas Lancar dan Aman

Sabtu, 21 Desember 2024 - 13:31

wartawan Harus Menghormati Privasi dan Kesepakatan

Berita Terbaru