Satupilar.com | Jakarta Akademisi Universitas Esa Unggul, Dr. Iswadi, M.Pd., menyampaikan pandangannya terkait tantangan yang dihadapi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di era digital. Dalam seminar memperingati Hari Guru 2024, yang diadakan pada Senin, 25 November 2024, di Aula RM Ampera Bekasi Timur, Dr. Iswadi mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi membawa tantangan baru sekaligus peluang bagi guru PAUD dalam membimbing anak-anak usia dini.
Menurut Dr. Iswadi, anak usia dini berada pada fase perkembangan kritis, mencakup aspek kognitif, emosional, sosial, dan fisik. Teknologi digital, meski memberikan manfaat seperti meningkatkan kreativitas dan akses informasi, juga menghadirkan risiko, seperti kecanduan layar dan kurangnya interaksi sosial. “Guru PAUD perlu menciptakan keseimbangan antara teknologi dan pembelajaran tradisional yang melibatkan interaksi sosial langsung serta aktivitas fisik,” tegasnya.
Dr. Iswadi menyoroti pentingnya literasi digital bagi guru PAUD. Literasi digital mencakup kemampuan memahami, menggunakan, dan mengevaluasi media digital secara kritis. Guru harus mampu memilih aplikasi dan platform yang sesuai dengan kebutuhan anak didik, memastikan bahwa konten yang digunakan mendukung perkembangan anak secara holistik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Guru PAUD sering kali menghadapi kendala dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran karena kurangnya pelatihan atau akses terhadap perangkat digital. Dr. Iswadi menekankan pentingnya pelatihan literasi digital untuk membantu guru memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran, seperti video edukasi atau aplikasi interaktif.
Selain teknologi, guru PAUD juga harus menjaga nilai-nilai etika di tengah arus informasi digital. Kolaborasi dengan orang tua menjadi penting untuk membimbing anak dalam mengenali informasi yang bermanfaat dan mengawasi penggunaan teknologi di rumah.
Dr. Iswadi menekankan bahwa guru PAUD harus kreatif dalam menciptakan metode pembelajaran yang menarik dan relevan dengan perkembangan zaman. Pemerintah dan institusi pendidikan juga perlu memberikan dukungan melalui infrastruktur dan kebijakan yang mendorong inovasi serta pengembangan kompetensi guru.
Seminar ini diadakan oleh PAUD Baitul Ilmi bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, STKIP Kusuma Negara Jakarta, dan Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA). Dengan tema “Guru Mulia Karena Karya & Guru Hebat Indonesia Kuat”, acara ini diikuti oleh perwakilan guru PAUD dari Bekasi dan sekitarnya.
Acara Pengabdian Masyarakat dalam rangka menyambut hari guru tersebut dibuka oleh Kepala Sekolah PAUD Baitul Ilmi, Ibu Oktafia Ningsih, S.P., dilanjutkan dengan materi dari:
1. Dr. Endang Sondari, SE, M.Pd. (UNINDRA) – Profesi dan Peran Guru.
2. Dr. Iswadi, M.Pd. (Universitas Esa Unggul) – Tantangan Guru PAUD di Era Digital.
3. Dr. Erlis Warti, S.Pd., M.Pd (STKIP Kusuma Negara Jakarta) – Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan.
Dr. Iswadi menyimpulkan bahwa tantangan era digital tidak hanya tentang penguasaan teknologi, tetapi juga kemampuan adaptasi dan inovasi guru dalam menghadapi perubahan zaman. “Guru PAUD memiliki peran strategis dalam membentuk generasi yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki karakter kuat dan keterampilan sosial yang baik,” ungkapnya. Dengan kolaborasi dari berbagai pihak, tantangan ini dapat diubah menjadi peluang untuk menciptakan pendidikan PAUD yang lebih baik dan relevan.
Seminar ini berhasil menjadi wadah inspiratif bagi para guru PAUD dalam menghadapi tantangan di era digital. Dan acara tersebut dipandu oleh Selma Rene Mariki Rais, S. Psi (Jef)