Satupilar.com | Jakarta : Di era digital seperti sekarang, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Dengan jutaan pengguna aktif setiap harinya, media sosial tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi, tetapi juga sebagai sarana untuk berbagi informasi, hiburan, hingga edukasi. Namun, dalam penggunaannya yang begitu luas, media sosial sering kali membawa dampak negatif, seperti penyebaran berita hoaks, ujaran kebencian, dan perpecahan sosial. Menyikapi hal ini, Dr. Iswadi, M.Pd., seorang akademisi dan penggiat pendidikan, mengajak masyarakat untuk menjadikan media sosial sebagai sarana untuk menebar kebaikan dan membangun harmoni dalam masyarakat.Hal tersebut disampaikan nya kepada wartawan, Kamis 20 Maret 2025
Sebagai seorang pendidik, Dr. Iswadi memiliki pandangan yang sangat kuat tentang peran media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Ia berpendapat bahwa media sosial, jika digunakan dengan bijak, bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk menyebarkan nilai-nilai positif. “Media sosial adalah dunia baru yang terbuka lebar, dan kita sebagai pengguna memiliki tanggung jawab besar untuk mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat, yang dapat mempererat persatuan dan menciptakan kebaikan bagi banyak orang,” ujarnya.
Menurut Dr. Iswadi, ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh setiap individu untuk menjadikan media sosial sebagai tempat yang penuh kebaikan. Salah satunya adalah dengan menghindari konten-konten negatif yang dapat menyinggung perasaan orang lain, seperti ujaran kebencian, diskriminasi, dan hoaks. “Konten-konten semacam itu hanya akan memperburuk situasi dan memperdalam perpecahan di tengah masyarakat. Sebaliknya, mari kita sebarkan pesan-pesan yang penuh cinta, empati, dan pengertian,” kata Dr. Iswadi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu bentuk kebaikan yang dapat dibagikan melalui media sosial adalah informasi yang bermanfaat. Di bulan suci ramadhan, media sosial menjadi sarana utama untuk menyebarkan informasi mengenai nilai nilai religius dan tips-tips menjaga kesehatan mental. Dr. Iswadi menekankan pentingnya berbagi informasi yang valid dan akurat, agar tidak menambah keresahan di masyarakat. “Mari kita pastikan bahwa setiap informasi yang kita sebarkan adalah informasi yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Dengan begitu, kita tidak hanya membantu diri kita sendiri, tetapi juga orang lain,” ujar beliau.
Lebih lanjut, Dr. Iswadi juga mengajak masyarakat untuk menggunakan media sosial sebagai platform untuk memberikan inspirasi dan motivasi. Dalam banyak hal, media sosial dapat menjadi tempat yang tepat untuk berbagi cerita tentang perjuangan, pencapaian, dan inspirasi hidup. Kisah-kisah positif semacam ini bisa memberikan semangat bagi orang lain yang mungkin sedang menghadapi kesulitan dalam hidupnya. “Kita bisa menggunakan media sosial untuk menunjukkan bahwa hidup ini penuh dengan peluang dan harapan. Sebarkan kebaikan melalui kisah-kisah yang menginspirasi agar banyak orang yang terdorong untuk melakukan perubahan positif dalam hidup mereka,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Dr. Iswadi juga menekankan pentingnya membangun suasana yang saling mendukung di media sosial. Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan memberikan komentar yang positif, menyemangati orang lain, dan memberi apresiasi pada karya orang lain. Terkadang, kata-kata yang baik dan dukungan dari orang lain bisa menjadi dorongan besar bagi seseorang untuk terus berkarya dan berkembang. “Jangan ragu untuk memberikan pujian yang tulus, memberikan dukungan ketika seseorang membutuhkan, atau sekadar menyebarkan kata-kata yang penuh kebaikan. Tindakan kecil seperti ini bisa membawa dampak yang luar biasa,” ujar Dr. Iswadi.
Selain itu, Dr. Iswadi juga menyoroti peran penting pendidikan dalam penggunaan media sosial yang bijak. Beliau mengingatkan agar setiap individu, terutama generasi muda, diberikan pemahaman yang cukup mengenai dampak positif dan negatif dari media sosial. “Pendidikan adalah kunci. Kita perlu mengajarkan kepada anak-anak dan remaja kita bagaimana menggunakan media sosial dengan bijaksana, dengan cara yang mendukung perkembangan pribadi mereka dan masyarakat secara keseluruhan,” katanya. Ia juga mengajak orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung penggunaan media sosial secara positif.
Menurutnya, untuk menjadikan media sosial sebagai sarana menebar kebaikan, setiap individu perlu memiliki kesadaran akan dampak dari setiap konten yang mereka bagikan. “Setiap kali kita menekan tombol ‘posting’ atau ‘share’, kita perlu ingat bahwa apa yang kita bagikan dapat mempengaruhi banyak orang. Oleh karena itu, mari kita berkomitmen untuk selalu menyebarkan hal-hal yang baik, yang bisa memberikan dampak positif bagi banyak orang,” ujar Dr. Iswadi.
Dr. Iswadi juga tidak lupa mengingatkan bahwa meskipun media sosial dapat digunakan untuk hal-hal yang baik, penggunaannya tetap harus disertai dengan etika yang baik. Media sosial bukan tempat untuk saling mencela, merendahkan, atau berkonflik. “Marilah kita jadikan media sosial sebagai ruang untuk membangun solidaritas, bukan untuk memperburuk situasi. Jika kita semua berkomitmen untuk menggunakan media sosial dengan cara yang positif, saya yakin kita dapat menciptakan dunia digital yang lebih baik dan penuh kebaikan,ujar nya menegaskan
Dengan semangat yang positif ini, kita semua diharapkan dapat memanfaatkan media sosial tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kebaikan bersama. Sebagai masyarakat yang bijak, mari kita jadikan media sosial sebagai sarana untuk berbagi kebaikan, menginspirasi, dan mempererat hubungan antar sesama.