Diduga Pedagang Kecil Dijadikan Ajang Bisnis Demi Meraup Keuntungan Besar Oleh Oknum Tertentu.

- Redaksi

Minggu, 13 April 2025 - 15:02

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Reporter:T.B.KOPRAL

Satupilar.com | Aceh Timur Momentum Hari Raya Idul Fitri 1446 H jadi momen meraup keuntungan milyaran rupiah oleh Oknum tertentu yang bersembunyi dibalik EO.

Dengan menggelar Pasar Rakyat dan wahana permainan anak , EO mencari kesempatan memcekik leher mematok harga sewa lapak dagangan dari 500 ribu hingga 4 juta rupiah tanpa memperdulikan keberatan para pedagang kecil yang hanya bermodalkan pas-pasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Para pedagang kecil hanya dijadikan mesin atau robot pengumpul rupiah yang akhirnya diberikan kepada E O sebagai pelaksana tempat kemudian dinikmati oknum EOdari hasil jerih payah pedagang kecil yang berusaha mati matian siang dan malam demi mengejar mimpi menghidupkan anak isteri dirumah.

Atau bahkan ada anak yatim yang sedang menunggu ibunya pulang berjualan berharap mendapatkan rejeki lebih dari hari hari sebelumnya.

Hasil investigasi media ini, Sabtu 12 Maret 2025, stand penyewa dan yang disediakan tenda oleh EO berjumlah 30 dan stand yang kosong sebanyak 12 lapak.

Ditambah lagi paket sejumlah wahana hiburan anak anak dengan tekhnologi penggerak mesin juga diduga dengan biaya sewa ratusan juta rupiah.

Belum lagi ikut serta para pedagang kecil berjumlah ratusan banyaknya dengan besaran sewa atau iuran bervariasi dari 500 ribu, 1 juta hingga 3 juta rupiah.

Diantaranya pedagang asongan semisal hanya sebagai pedagang rokok dikutip iuran sebesar 500 ribu rupiah.

Pedagang kecil menggunakan gerobak roda di pungut biaya 50 ribu malam.

Juga hal ya para Pedagang bakso kecil kecilan menggunakan tenda sendiri seadanya dipungut biaya 1 juta sampai 2.4 juta rupiah.

Begitupun Pedagang sendal dipungut biaya 3 juta rupiah selama selama event berlangsung.

Pedagang minuman air kelapa dipungut biaya sebesar 2.5 juta.

Tidak hanya biaya sewa lapak untung K diluar lokasi stand juga di pungut biaya tambahan berupa biaya listrik sebesar 350 ribu rupiah.

Dapat dibayangkan berapa luar biasanya upaya para Oknum EO atau penyelenggara event dalam mencari keuntungan besar dari pedagang kecil yang seharusnya dibantu untuk meningkatkan enonominya.

Adapun siapa gerangan Oknum E O ini, didapat informasi awak media ini bahwa nama Oknum EO (Event Organizer) berjumlah 2 Orang berinisial Hf dan Zf ditambah mitra kerja berinisial Jm sebagai Koordinator Lapangan.

Yang masing masing memiliki porsi berbeda dalam meraup keuntungan dari jerih payah pedagang kecil dan berbagai level masyarakat yang haus hiburan.

Keuntungan didapat oleh oknum ini berkisar milyaran rupiah padahal Pemerintah setempat hanya menerima P.A.D (Pendapatan Asli Daerah) hanya sebesar 22 juta rupiah.

Hasil konfirmasi awak media ini dari beberapa pedagang baik pedagang temporer saat pasar malam digelar selama lebaran idul Fitri juga para pedagang harian mengeluhkan besarnya tarif sewa yang dikenakan oleh EO.

Padahal perbandingan saat event dilaksanakan oleh masyarakat setempat, disaat event tertentu , biaya sewa lapak hanya dipungut 30 ribu atau 50 ribu perharinya. Sehingga sangat jauh tingkat kemahalan yang dikenakan oleh EO event pasar malam dan wahana kali ini.

Baca Juga:  Ketua Dewan Penasihat DPP PJS Menjadi Narasumber dalam Pekan Wirausahaan ITL Trisakti 2024/2025

” Malam ini rencananya kami langsung bongkar barang mau pulang. Karena gak sanggup lagi tidak sebanding pengeluaran dengan pemasukan.

Kami pedagang sendal dikenakan 3 juta , kami minta kebijakan pengurangan dua ratus ribu tapi hanya diberikan Setatus ribu, jadi kami bayarnya 2.9 juta.

Hasil dagangan kami sampai malam ini ( malam 13) mengalami tekor , penghasilan omset dari hari pertama sampai sekarang hanya 14 juta rupiah.

Ramainya Konsumen pembeli hanya hari pertama ,kedua Sampai hari kelima , seterusnya sepi pembeli. Sedangkan biaya selama kami disini membengkak. ” Jelas seorang pedagang sendal yang rencananya tidak akan melanjutkan sampai esok hari.

Miris, juga dialami pedagang kecil, yang hanya berjualan bakso colok dan minuman anak anak dikenakan iuran sebesar 2.4 juta rupiah.

Informasi didapat awak media ini, seluruh biaya event pasar malam yang disetorkan ke Pemerintah Kabupaten Aceh Timur hanya sebesar 22 juta rupiah selama berlangsungnya pasar malam tersebut.

Sedangkan biaya parkir kendaraan yang pengelolaannya diserahkan ke pemuda setempat dari biaya parkir 5 ribu per unit kendaraan roda dua harus disetorkan 3.250 rupiah ( 65% ) kepada EO dan selebihnya hanya 1.750 rupiah (35%) untuk Pengelola parkir yaitu pemuda setempat.

Yang disinyalir juga bahwa masyarakat yang mengunjungi pasar malam mengeluh dengan mahalnya biaya parkir kendaraan roda dua.

Jumlah parkir dihari hari maupun malam malam tertentu (ramai pengunjung) dapat mencapai ribuan unit kendaraan.

Besaran tarif iuran lapak berdagang didapat awak media ini sebagai berikut :

1.Iuran untuk pedagang lokasi di dalam stand berkisar, 2,300 sampai 4 juta, sedang lokasi luar stand dikenakan iuran 1 juta sampai 3 juta.

2.parkir kendaran dikelola oleh pemuda setempat. Setoran pendapatan 65% kepihak panitia EO dan
35% untuk Pengelola parkir oleh pemuda setempat.

Pengelolaan sewa lapak di luar stand, Koordianator lapangan insial Jm harus setor ke EO sebesar 85 juta.

Sedang Pihak E 0 menyetor ke Pemerintah Kabupaten Aceh Timur sebagai P.A.D hanya wajib menyetor sebesar 22 juta rupiah.

Dapat dibayangkan berapa raupan keuntungan penyelenggara atau EO selama Pasar malam dan wahana hiburan anak anak digelar.

Event yang diduga tidak layak dan tidak memiliki orientasi kepedulian kepada rakyat kecil patut mendapat perhatian pemerintah Kabupaten Aceh Timur yang baru saja dinahkodai Bupati terpilih ” GARANG” Iskandar Usman Al Farlaky , S.H.I.,M.Si dan T. Zainal Abidin , S.Pd.I., M.H.

Belum seratus hari kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Iskandar dan Wakil Bupati T.Zainal diminta untuk mengaudit anggaran event yang begitu besar dari hasil sewa tempat mencekik masyarakat dan pedagang kecil.

Kemana larinya anggaran yang mega besar tersebut. Sedangkan faktor manfaat ( PAD) bagi pemerintah daerah sangat kecil adanya. Pemerintah “GARANG” diminta untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan event tersebut agar tumbuh kepercayaan dan harapan masyarakat. Yang kemudian menghapus “image” masyarakat bahwa Pemerintah GARANG tidak terkait dalam hal tersebut.(***)

Berita Terkait

Ketum DPP PJS Kunjungi Jambi, Perkuat Langkah Jadi Konstituen Dewan Pers
Wujud Kepedulian: UPT Pemasyarakatan Satker Pidie Gelar Aksi Donor Darah, Rayakan HBP ke-61 dengan Berbagi Kemanusiaan
Wujud Kepedulian, Lapas Perempuan Kelas IIB Sigli Gelar Bantuan Sosial dalam Rangka HBP ke-61
Pengumuman Perubahan Modal Dasar Perusahaan PT.Alam Mekar Sempurna
Kanwil Ditjenpas Aceh Tebar Kepedulian Lewat Bakti Sosial di Dayah Nurul Huda
Penggiat sosial.munawir dan Wen Kopral Mengutuk Keras EO dan Minta APH Segera Usut Pungli Sewa Lapak Pasar Malam Bagaikan Penjajah di Negeri Sendiri
Bentuk Kepedulian PPIR Aceh Timur Besuk Serka (Purn) Jamaluddin di RSUD dr.Zubir Mahmud
Honor PPS dan Sekretariat Menghilang di Kantor KIP Aceh Timur,APH Diminta Selidiki Dugaan Penyalahgunaan Wewenang,
Berita ini 30 kali dibaca
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 04:29

Ketum DPP PJS Kunjungi Jambi, Perkuat Langkah Jadi Konstituen Dewan Pers

Selasa, 15 April 2025 - 20:18

Wujud Kepedulian: UPT Pemasyarakatan Satker Pidie Gelar Aksi Donor Darah, Rayakan HBP ke-61 dengan Berbagi Kemanusiaan

Selasa, 15 April 2025 - 20:15

Wujud Kepedulian, Lapas Perempuan Kelas IIB Sigli Gelar Bantuan Sosial dalam Rangka HBP ke-61

Senin, 14 April 2025 - 13:21

Kanwil Ditjenpas Aceh Tebar Kepedulian Lewat Bakti Sosial di Dayah Nurul Huda

Senin, 14 April 2025 - 06:58

Penggiat sosial.munawir dan Wen Kopral Mengutuk Keras EO dan Minta APH Segera Usut Pungli Sewa Lapak Pasar Malam Bagaikan Penjajah di Negeri Sendiri

Minggu, 13 April 2025 - 15:02

Diduga Pedagang Kecil Dijadikan Ajang Bisnis Demi Meraup Keuntungan Besar Oleh Oknum Tertentu.

Minggu, 13 April 2025 - 14:32

Bentuk Kepedulian PPIR Aceh Timur Besuk Serka (Purn) Jamaluddin di RSUD dr.Zubir Mahmud

Sabtu, 12 April 2025 - 11:34

Honor PPS dan Sekretariat Menghilang di Kantor KIP Aceh Timur,APH Diminta Selidiki Dugaan Penyalahgunaan Wewenang,

Berita Terbaru