REPORTER:TB.KOPRAL
Satupilar.com | Aceh Timur Sungguh sangat miris keadaan Gedung dan taman SMPN 2 Julok Rayeuk Utara di Kecamatan, Indra Makmur saat dijambangi wartawan terlihat sangat tak terawat, Sabtu (26/4/2025)
Saat awak media ingin konfirmasi terkait realisasi Dana Bos Reguler yang diterapkan di Sekolah tersebut, terutama dana pemeliharaan sarana prasarana gedung tidak mendapatkan informasi yang jelas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Semua bangunan cat dinding gedung sudah terlihat kusam, jendela kaca tampak kotor serta tempat penghijauan pun semua kosong tanpa tanaman, sampai tempat duduk di bekas taman pun dibiarkan begitu saja dan tampak mulai rusak.
Jadi pertanyaan, mengapa kondisi tersebut bisa terjadi bukankah setiap sekolah sudah disiapkan anggaran termasuk peruntukkan perawatan atau pemeliharaan ringan bangunan dan taman sekolah.
Anggaran seperti Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk membantu sekolah – sekolah di Indonesia agar dapat melaksanakan kegiatan belajar yang lebih baik dan nyaman bagi siswa – siswi di sekolah.
Adapun salah satu poin didalam juknis penggunaan Dana BOS Reguler meliputi pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
Melihat kondisi SMPN 2 Julok Rayeuk Utara yang sangat memprihatinkan tersebut menjadi aneh dan mencengangkan bagi semua pihak. Kemana larinya anggaran yang telah tersedia.
Ini menjadi citra buruk bagi dunia pendidikan perlu dilakukan Audit penggunaan dana BOS oleh pihak terkait di Sekolah tersebut. Sehingga dapat diketahui apakah ada tidaknya indikasi penyelewengan dan gunting-gunting anggaran.
Salah satu pemerhati sosial Aceh Timur , T.Baharuddin alias Wen Kopral ikut bersuara terkait kondisi SMPN 2 Julok Rayeuk Utara.
” Kami berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur agar dapat turun ke lapangan mengcroscek fakta yang ada serta kepada pihak aparat penegak hukum khusus nya Kejati aceh dan tipidkor Polda Aceh untuk dapat memproses sekolah tersebut.” Jelas Wen Kopral.
Saat awak media ini meminta keterangan kepada Wakil Kurikulum SMPN 2 via pesan singkat Whatsap inisial “SK” ia mengatakan ” itu bukan wewenang kami” kemudian memblokir no ponsel awak media ini sehingga konfirmasi pun terputus. Terkait etika oknum disekolah tersebut , hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi Dinas pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur karena tidak seharusnya menunjukkan sikap yang baik,. Ada apa dengan sekolah tersebut, seperti ada hal yang ditutupi terkait kondisi yang terjadi dilembaga pendidikan tersebut.
Begitu pula dengan Kepala Sekolahnya , awak media masih tertunda konfirmasi, karena menurut informasi didapat bahwa Kepala Sekolah tersebut tidak masuk sekolah, dan hal ini sudah beberap kali hendak dikonfirmasi awak media namun tetap tidak penah ada di tempat.(***)