Satupilar.com | Calon Gubernur Aceh Bustami Hamzah beserta rombongan mengunjungi Rumah Kita Bersama (RKB), Kabupaten Aceh Timur, di jalan Medan-Banda Aceh, Desa Gampong Jalan Kecamatan IDI Rayeuk pada Ba’da Jum’at 11/10/2024.
Saat rombongan sampai di RKB langsung disambut pengalungan kain sal Aceh kepada Bustami Hamza dan dilanjutkan dengan “Peusijuek ( tepung tawar) oleh Tgk.Fadli Aldina atau Abiya pimpinan Dayah Budi Al Aziziyah Gampong Baro Darul Aman.
Acara berlangsung meriah yang dihadiri oleh para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh agama , 17 organisasi relawan pemenangan Bustami Hamzah beserta pengurus kecamatan dan Desa serta ratusan orang warga masyarakat setempat yang memadati tempat acara.Setelah acara peusijuek, OmBus yang juga ikut ditemani Isteri, Mellani Subarni melakukan tatap muka dan diskusi ringan diruang pertemuan RKB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bustami Hamzah yang akrab disapa Om Bus mengungkapkan tujuan pencalonan dirinya sebagai Calon Gubernur Aceh adalah hanya semata pengabdian untuk masyarakat Aceh.
” Saya Ikhlas mencalonkan diri sebagai calon gubernur , rela melepaskan jabatan saya sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Ini semua adalah semata mata hanya untuk pengabdian bagi masyarakat Aceh demi perubahan. Saya tahu , diberbagai pelosok masyarakat menginginkan perubahan.
Selama ini dana otonomi khusus mencapai seratus triliun belum tampak adanya perubahan bagi kemajuan dan kemakmuran bagi rakyat Aceh. Banyak irigasi irigasi ,jalan belum mendapat perhatian serius. Saya menjabat sebagai PJ. Gubernur hanya 6 bulan , ingin berbuat akan tetapi masih terbatas, tugas saya untuk mengsukseskan Pilcaleg dan mempersiapkan venue PON dan Alhamdulillah berhasil dan sukses.
Kita harus memperjuangkan bersama sama untuk melakukan perubahan , namun hanya Allah yang menentukan.
Kita tak boleh hanya diam menerima takdir namun harus kita jemput agar takdir perubahan bagi masyarakat Aceh dapat kita wujudkan.” Jelas Om Bus.
Disesi tanya jawab , salah seorang emak emak mengungkapkan keluhannya kepada Om Bus dan berharap agar ketika Om Bus berhasil menjadi Gubernur Aceh tidak mengulangi keterpurukan masyarakat yang dirasakan selam ini.
” Saya seorang Nenek yang sedang merawat cucu yang yatim piatu. Saya merasa sangat sedih dan sejak lama tidak mendapatkan perhatian oleh pemerintah.
Saya janda dengan rumah reot serta memelihara anak yatim piatu. Namun pemerintah Aceh tak pernah diperhatikan nasib saya.
Sementara saya tahu banyak rumah duafa yang diperjual belikan dengan harga 15 juta sampai 20 juta.
Saya mendoakan agar Bapak Bustami berhasil menang dalam pilkada dan menjadi Gubernur Aceh.
Dan ketika Pak Bustami menjadi Gubernur jangan sampai mengulangi hal yang sama. Ohh ya Pak Bustami…kami masyarakat memiliki anak cucu yang menghantarkan pendidikan ke Dayah Dayah…selama ini kami melihat banyak anak anak yang belajar di Dayah selalu disuruh mencari sumbangan sumbangan untuk dayah.
Kalau Bapak jadi gubernur kami berharap jangan ada lagi anak santri mencari sumbangan sayang mereka masih kecil dan akan terganggu pendidikan agamanya. ” Ungkap salah seorang emak dengan bercucuran air mata.
OmBus dengan rasa empati menjawab keluhan emak tersebut dengan berjanji dan mengingat nasehat emak akan melakukan perubahan yang mendasar apabila berhasil menjadi Gubernur nanti.
Acara ditutup dengan penyerahan berkas dari relawan Umum ( relawan Ulama dan Umara) kepada OmBus dan sejumlah relawan lain serta dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Tgk.Nawawi atau ayah Wi pimpinan Dayah Raudhatul Huda Desa Gampong Jalan Kecamatan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur.