Satupilar.com | Aceh Timur Pemerhati sosial dan aktivis hak asasi manusia, Razali alias Nyakli, mengkritik fenomena santunan yang hanya berfokus pada anak yatim, sementara anak piyatu terpinggirkan dan tidak pernah mendapatkan bantuan.
Menurut Razali, anak piyatu memiliki hak yang sama dengan anak yatim untuk mendapatkan bantuan dan perhatian. Namun, dalam kenyataannya, anak piyatu seringkali terpinggirkan dan tidak pernah mendapatkan bantuan yang memadai.
Razali meminta agar pemerintah dan para dermawan memperhatikan nasib anak piyatu dan memberikan bantuan yang memadai untuk membantu mereka meningkatkan kualitas hidup.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Anak piyatu memiliki hak yang sama dengan anak yatim untuk mendapatkan bantuan dan perhatian terkadang kehidupan anak piyatu lebih sedih, sang ayah yang pergi entah kemana sementara si anak di tinggal kan di rumah Nenek nya bertahun tahun kehidupan Nenek pun serba kekurangan ucap pria yang akrab disapa nyakli maop;Kita harus memastikan bahwa mereka tidak terpinggirkan dan mendapatkan bantuan yang memadai,” ucap Razali.