Satupilar.com | Pidie Perseteruan antara Ketua DPRA dan Wakil Gubernur Aceh yang sempat memanas akhirnya berakhir dengan damai. Sebelumnya, Ketua DPRA tampil penuh semangat saat menyampaikan pendapatnya di hadapan para anggota Dewan. Pernyataannya yang tegas bahkan mendapat apresiasi dari sebagian anggota DPRA yang menganggapnya sebagai pemimpin berani dan berwibawa.
Namun, ketegangan yang sempat terjadi kini telah mereda setelah upaya mediasi yang dilakukan oleh dua tokoh Aceh, yakni Sulaiman Abda dan Abu Razak. Melalui pendekatan yang bijak, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai dan berkomitmen menjalankan tugas mereka sesuai dengan porsi masing-masing. Kesepakatan ini juga menegaskan pentingnya menjaga hubungan harmonis antara eksekutif dan legislatif demi keberhasilan pembangunan di Aceh.
Ketua DPD Setya Kita Pancasila, Teuku Zulkifli, S.Pd.I, menyambut baik langkah damai yang diambil oleh kedua pemimpin tersebut. Menurutnya, sinergi antara DPRA dan Pemerintah Aceh sangat penting untuk mendorong kemajuan daerah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya berharap kedua pemimpin ini dapat terus menjaga komunikasi yang baik dan saling menghargai demi pembangunan Aceh yang lebih baik ke depan,” ujar Teuku Zulkifli.
Dengan tercapainya kesepakatan damai ini, diharapkan hubungan antara legislatif dan eksekutif di Aceh semakin kuat, sehingga berbagai program pembangunan dapat berjalan dengan lancar demi kesejahteraan rakyat. (73f)